kali Pertama

Selamat datang di blog qibo, kalipertama. Disini ada banyak cerita dituliskan. yang pasti semua aku dilakukan pertama kali.

Selasa, 10 Januari 2012

Benci dan Cinta


Dua kata tersebut memang sangat tipis perbedaannya. Setipis kulit bawang. Banyak manusia hampir tidak mengerti bagian mana yang disebut perbedaan diantaranya. Begitu juga dengan diriku. Aku pernah merasakan hal ini. Sampai aku sangat suka dengan lagu Geisha cinta dan benci. Bisa dibillang itu merupakan jeritan perasaan ku.

Benciku pada seseorang pada waktu itu, memang disebabkan karena sesuatu yang sangat tidak logika. Aku benci Dia, karena Aku suka Dia, dan tidak mungkin aku menjadikannya sebagai Pacarku. Karena Aku memiliki perjanjian dengan perasaan tidak akan pernah memiliki pacar satu sekolah, satu kampus, apa lagi satu organisasi.

Rutinitas membuatku nyaman dengan keadaan berteman dan sahabat. Namun dia tetap memaksa untuk menjadikan ku seorang yang special diantara teman nya lain. Berbgai cara aku menghindar, berbagai jalan aku tempuh untuk jauh dengan nya. Tapi keadaan tetap mempertemukan kami.

Benci masih tetap tumbuh subur di hati, dan senantiasa kokoh dengan akar cinta. Benci yang disebabkan kenapa Aku harus sayang dengan orang yang telah ku anggap saudara. Benci karena Aku sayang dengan orang yang satu organisasi Aku. Benci karena Dia terlalu sayang kepada ku. Benci karena Aku sangat menginginkan nya. Benci karena aku selalu kehilangan jika tidak ada kabar dari nya. Benci karena tidak bisa memiliki nya secara biasa. Benci karena Aku melanggar perjanjian ku dengan perasaan yang Aku buat sendiri. Apakah itu cinta?????

Sampai dimana Aku menyerah, dan mengingkari perjanjian itu. Namun indah nya hanya sebentar. Senang nya hanya sekejap. Karma datang setelah aku mengingkari janji itu........

Ketika itu Aku mulai berpikir. Hidup ini hanyalah sebuah persinggahan yang terbanyak menyimpan kejutan. Aku merubah jalan untuk mencapai sebuah tujuan hidup. Dengan berserah diri kepada Nya, apapun yang di berikan saat ini dan nanti, jalani dengan hati yang terbuka. Tuhan akan berikan apa yang Aku butuh kan, Bukan Aku inginkan.

Karena karma itu, sampai sekarang aku membencinya karena aku masih sayang dia. Namun ini bukan FTV, bukan juga Reality Show. Ini adalah kehidupan nyata, yang tidak mungkin terjadi sebelum kita memohon. Aku sudah ikhlas, dan tak akan mencinta nya lagi. Semoga dia bahagia dengan pilihannya




Rabu, 28 Desember 2011


Jeritan Kebahagian

Aku telah meninggalkan tahap ke II dengan senyuman kebahagian mereka (keluarga). Dengan pakaian toga dan topi hitam yang memiliki sumbu berwarna kuning telah bergeser kekanan, maka resmi menjadi seorang sarjana sosial. Tawa bahagia yang tersirat didalam diri dan terpancar dari raut wajah keduanya yang tak muda lagi. Orang yang telah memenuhi kebutuhan ku selama ini. Terima kasih ma, pa.

Kebahagian yang tak terbendung dari seorang lelaki tua yan renta dan pendampingnya yang setia itu. Terlihat dari sorot mata mereka yang berkaca-kaca saat menatapku. Pelukan erat dari mereka yang hangat membuatku terharu.

Keberhasilan yang ku capai saat ini, hasil dari semua suara-suara sumbang yang selalu menghantui setiap langkahku. Suara sumbang itu berasal dari pesan si mama, papa, kakek, kedua sahabatku, dan keinginan ku akan sebuah prestise yang ada dalam diriku. Ucapan dan wajah mereka selalu terngiang di otak ku. Hampir ku Tak sanggup melawan nya. Hingga menyesak dada dan jantung yang berdetak berdetak lebih kencang seperti diatas sepeda motor dengan kecepatan 90 km/jam. Sakit sekali.

Namun semua proses yang aku jalani untuk mencapai tahap ke II ini, menambah satu cerita unik yang akan ku ceritakan ke anak cucu nanti…

Kerinduan


Pada suatu hari nanti

Ku tau jasadku tak akan nada lagi

Tapi dalam bait-bait sajak ini

Kau tak akan kurelakan sendiri

Ku tau pada suatu hari nanti

Suaraku tak akan terdengar lagi

Tapi diantara nada-nada sajak ini

Kau akan tetap ku awasi


Ku tau pada suatu hari nanti

Impianku pun tak di kenal lagi

Namun diantara sela-sela huruf sajak ini

Kau tak akan susah payah mencariku

Minggu, 02 Oktober 2011



mungkin ini foto pertama dan terakhir untuk berdua, tak ada lagi tentang nya dan mereka. tapi waktu di pantai itu, aku sangat merasakan gembira, sampai tak bisa diungkapkan dengan kata dan kaliamt. membuatnya tertawa dan masuk ke komunitas ku. tak menyesal aku bertemu dengan mu.

Senin, 19 September

Senin yang cerah, takk secarah hati ku. aku berjalan dengan sepeda motor menuju kantor, tanpa kata dan senyuman. tak tahu hal apa yang buat aku seperti ini. kau tau Ri, hati beku dan perasaan dingin. enggan untuk ngomong dengan orang yang ada disekeliling. semua ruangan serasa hampa dan kosong. bunyi ketikatan ku nyaris tak terdengar. ketika ada perkataan yang sedikit menyinggung, darah terus mendidih. tak peduli siapa yang pun itu. pintu aku tutup dan aku mulai merenung. sesaat tak terasa tetesan mutiara hati jatuh perlahan membasahi dinding pipiku. aku rindu dengan orang-orang yang pernah menjadi tempat ku membagi suka dan duka. apa kabar kalian?. maafkan aku jika terlalu egois dan jika pekataan ku pernah menyakiti kalian.

Selasa, 05 April 2011

Nikita Willy Lebih Dari Indah

bergetar hati ini saat mengingat dirimu
mungkin saja diri ini tak terlihat olehmu

aku pahami itu

reff:
bagaimana caranya agar kamu tahu bahwa
kau lebih dari indah di dalam hati ini
lewat lagu ini ku ingin kamu mengerti
aku sayang kamu, ku ingin bersamamu

meski ku tak pernah tahu kapan kau kan mengerti
ku coba tuk berharap


Selasa, 11 Januari 2011

Asa pada Bayangan

Tak pernah di mengerti jalan takdirmu. Ketika tak ada lagi tumpuan rasa, muncul cela cahaya diujung asa. Ketika tak mampu lagi berdiri dan hampa, ada senyum terindah dari banyangan itu sebagai pengobat lara. Senyum yang tak pernah aku dapat dan dilihat. Sebuah pengorbanan waktu dan rasa untuk melihatnya kembali. Setiap detik, setiap menit menunggu akan hadirnya bayangan itu. Hingga aku jatuh tertidur karena lelah menunggunya.

Tetesan mutiara yang keluar dari kelopak mata tak dapat dibendung lagi. Raga muram durja menahan amarah hingga mengutuk diri, yang tak bisa melawan pilu dan cemburu dihati. Mungkinkah akan bertemu senyum dari bayang-bayang kebencian. Apa mungkin bayangan itu datang jika senyum tak pernah lagi ingin berteman denganku.

Kebencian dan keramahan dua kata yang bertentangan dalam pikiran. Keduanya seakan memberontak dalam pikiranku, yang tak pernah dapat aku padamkan. Tak pernah niat untuk membenci karena rasa yang lara. Ketika ramah tak pernah dapatkan lagi senyum itu. Tak banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencari jawaban pikiran tentang bayangan itu. Hanya waktu yang menemani raga untuk setia berada dalam penantian.

Rintikan hujan yang membasahi bumi, seakan marah melihat tindakan yang bodoh itu. Air yang membasahi seluruh tubuh akan membawa kedamaian rasa, yang menimbulkan cahaya jauh diujung lara. Asa yang hanya sebuah titik kecil tak cukup untuk sebuah penerangan jiwa. Namun,tak pernah sesali setiap kisah yang terjadi. Semakin lengkap ku tulis dari setiap kisah yang terangkum. Kisah yang akan diceritakan jika bertemu bayangan itu. Seakan membawa senyuman itu datang kembali.