kali Pertama

Selamat datang di blog qibo, kalipertama. Disini ada banyak cerita dituliskan. yang pasti semua aku dilakukan pertama kali.

Minggu, 26 Desember 2010

Satpam juga Juru Parkir

Pekerjaan yang ringan, namun memiliki tanggungjawab langsung berada dibalik jeruji besi. Status pekerjaanannya pun juga menjadi jaminan.


Siang itu, pancaran cahayanya menembus sela dedaunan. bagai lampu dengan daya 1000 volt. Ujung-ujungnya bak pisau belati ketika langsung tersentuh kulit. Jauh disudut kiri parkiran mobil depan Fakultas Ekonomi dan Fakultas Keguruan dan Pendidikan, terdengar lengkingan khas suara pluitnya.


Seragam lengkap tak pernah lepas dari tubuhnya saat bertugas. Topi yang setia menemainya dari terik panas mataharai dan hujan. Kemeja putih lengkap dengan atribut dikanan dan kiri. Satpam UMSU, Dede Pramana rapi dipintal oleh jarum menggunakan benang hitam. Letaknya tepat berada di dada membuat bangga akan pekerjaannya.


Sambil menganyunkan tangan maju mundur, dia menata rapi mobil yang masuk. “Terus… terus… balas ke kanan , balas ke kiri dikit….. oouup…,” teriak kecil Dede.


Selesai satu mobil. Bukan berarti selesai tugasnya. Menyusul mobil yang lain. Meski ringan, namun melelahkan. Halaman central UMSU sebenarnya khusus untuk parkir mobil, tetapi masih banyak sepeda motor yang masuk dan parkir semebarang.


“Sebenarnya kalau saja semua mahasiswa mematuhi peraturan yang berlaku, maka parkir tidak akan semraut,” tuturnya kesal.

Tenda warna orange berukuran 1.5 x 1.5 m, satu meja dan dua kursi sebagai tempat berteduh melepas lelah. Wartini salah satu satpam UMSU wanita, saat ini bekerja dijam yang sama dengan Dede, menjadi temannya berkisah mulai pagi sampai siang. Sore sampai malam sudah berganti yang bertugas.


Pekerjaan yang mereka lakukan tak setimpal dengan upah perbulan yang mereka peroleh. Apa lagi mereka mengemban dua tugas sekaligus, sebagai menjaga keamanan dan juru parkir kampus. Andaikan kita bisa mendengar jeritan hati seorang satpam. Tak kan pernah kita membentaknya, yang hanya karena ingin melaksanakan tugas demi sekarung beras.


Mereka hanya menjalankan tugas sebagai satpam. Memperketat keamanan, khususnya dalam hal kenderaan bermotor. Setiap sepeda motor yang keluar dari parkiran wajib menunjukan Surat Tanda Kenderaan Bermotor (STNK). Kita semua sudah pasti tahu tujuan untuk apa.


Namun, mahasiswa tak pernah memahami hal itu. Betapa berat tanggungjawab yang mereka pikul. “Mahasiswa ini, diminta tunjukin STNK saja pake marah-marah,” ujar wartini. Padahal semua dilakukan untuk keamanan.

Mereka tak bisa bertindak banyak. Mereka pasrah. Meskipun begitu, diantara mahasiswa yang bandal masih banyak mahasiswa yang memiliki hati nurani. Setidaknya, meringankan pekerjaan meraka.

Satpam juga Juru Parkir

Pekerjaan yang ringan, namun memiliki tanggungjawab langsung berada dibalik jeruji besi. Status pekerjaanannya pun juga menjadi jaminan.

Siang itu, pancaran cahayanya menembus sela dedaunan. bagai lampu dengan daya 1000 volt. Ujung-ujungnya bak pisau belati ketika langsung tersentuh kulit. Jauh disudut kiri parkiran mobil depan Fakultas Ekonomi dan Fakultas Keguruan dan Pendidikan, terdengar lengkingan khas suara pluitnya.

Seragam lengkap tak pernah lepas dari tubuhnya saat bertugas. Topi yang setia menemainya dari terik panas mataharai dan hujan. Kemeja putih lengkap dengan atribut dikanan dan kiri. Satpam UMSU, Dede Pramana rapi dipintal oleh jarum menggunakan benang hitam. Letaknya tepat berada di dada membuat bangga akan pekerjaannya.

Sambil menganyunkan tangan maju mundur, dia menata rapi mobil yang masuk. “Terus… terus… balas ke kanan , balas ke kiri dikit….. oouup…,” teriak kecil Dede.

Selesai satu mobil. Bukan berarti selesai tugasnya. Menyusul mobil yang lain. Meski ringan, namun melelahkan. Halaman central UMSU sebenarnya khusus untuk parkir mobil, tetapi masih banyak sepeda motor yang masuk dan parkir semebarang.

“Sebenarnya kalau saja semua mahasiswa mematuhi peraturan yang berlaku, maka parkir tidak akan semraut,” tuturnya kesal.

Tenda warna orange berukuran 1.5 x 1.5 m, satu meja dan dua kursi sebagai tempat berteduh melepas lelah. Wartini salah satu satpam UMSU wanita, saat ini bekerja dijam yang sama dengan Dede, menjadi temannya berkisah mulai pagi sampai siang. Sore sampai malam sudah berganti yang bertugas.

Pekerjaan yang mereka lakukan tak setimpal dengan upah perbulan yang mereka peroleh. Apa lagi mereka mengemban dua tugas sekaligus, sebagai menjaga keamanan dan juru parkir kampus. Andaikan kita bisa mendengar jeritan hati seorang satpam. Tak kan pernah kita membentaknya, yang hanya karena ingin melaksanakan tugas demi sekarung beras.

Mereka hanya menjalankan tugas sebagai satpam. Memperketat keamanan, khususnya dalam hal kenderaan bermotor. Setiap sepeda motor yang keluar dari parkiran wajib menunjukan Surat Tanda Kenderaan Bermotor (STNK). Kita semua sudah pasti tahu tujuan untuk apa.

Namun, mahasiswa tak pernah memahami hal itu. Betapa berat tanggungjawab yang mereka pikul. “Mahasiswa ini, diminta tunjukin STNK saja pake marah-marah,” ujar wartini. Padahal semua dilakukan untuk keamanan.

Mereka tak bisa bertindak banyak. Mereka pasrah. Meskipun begitu, diantara mahasiswa yang bandal masih banyak mahasiswa yang memiliki hati nurani. Setidaknya, meringankan pekerjaan meraka.

Kamis, 18 November 2010


gelap malam itu tak banyak kata. hanya ada kata yang tertunda. hanya ada tanya kecewa dalam hati. pilu menghinggapi hati. sementara harap tuk ucap kata tak pernah terbalas. sementara cara pun tak berguna lagi. jauh sudah langkah menapaki rasa. sementara lelah jiwa ingin berhenti. tak cukup tinta ini untuk melanjutkan kisah. kisah yang tak pernah ku temukan ujungnya. ingin mengganti tinta, namun kertas putih polos itu enggan dilanjutkan. hanya setengah darinya yang ditorehkan tinta. dibalik kertas polos itu tawaku kubersandiwara menahan emosi. ditengah halaman menanti rembulan yang ingin diterangi matahari. namun, aku putuskan untuk sejenak ku tutup lembaran rasa.

sejenak keheningan membuat nyaman jiwa. kapan akan ku ganti tinta itu?



Minggu, 31 Oktober 2010

Bukan Hanya Sekedar Penghibur
Diriku ini Sayang
Bukan Pula Sekedar Pelepas
Rindumu Oh Sayang
Sakit Hatiku
Kau Buat Begini

Kau Datang dan Pergi
Sesuka Hatimu
Oohkejamnya Dikau
Teganya Dikau Padaku
Kau Pergi dan Datang
Sesukan Hatimu
Ooh Sakitnya Hati
Bencinya Hati Padamu

Sakitnya Hati Ini
Namun aku Rindu
Bencinya Hati Ini
Tapi aku Rindu

Wali Yank


yank coba kau jujur padaku

yank foto siapa di dompetmu

yank kok kamu diam membisu

sayang jawab atau aku pergi sayang


reff:

aku tak mau bicara

sebelum kau cerita semua

apa maumu, siapa dirinya

tak betah bila ada yang lain


jangan hubungi ku lagi

ini bisa jadi yang terakhir

aku ngerti kamu, kau tak ngerti aku

sekarang atau tak selamanya


yank jangan kira ku tak tahu

yank tak mudah kau bodohiku

yank tolong dengarkanlah aku

tapi sayang masih pantaskah kau ku panggil sayang


repeat reff


saat kamu mau bicara

dan ku akan cerita semua

apa mauku, siapa dirinya

karna memang tak ada yang lain


terus hubungiku lagi

jangan bilang ini yang terakhir

aku ngerti kamu, kamu ngerti aku

aku sayang kamu selamanya


repeat reff



Lirik lagu Wali Yank ini dipersembahkan oleh LirikLaguIndonesia.Net. Kunjungi DownloadLaguIndonesia.Net untuk download MP3 terbaru.

Rabu, 20 Oktober 2010

Senin, 26 Juli 2010

aku bukan untukmu

Dahulu kau mencintaiku
Dahulu kau menginginkan ku
Meski pun tak pernh ada jawabnya
Tak berniat kau tinggalkan aku

Sekarang kau pergi mnjauh
Sekarang kau tinggalkan aku
Disaat ku mulai mengharapkanmu
Dan ku mohon maafkan aku

Aku menyesal t'lah membuatmu menangis
Dan biarkan ku memilih yg lain
Tapi janghan pernah kau dustai takdirmu
Pasti itu terbaik untuk mu

Jangan lah lagi kau mengingatku kembali. aku bukan lah untuk mu. Meski ku memohon dan meminta hatimu mu. Jangan pernah kau tinggalkan dirinya untuk diriku.

Sabtu, 03 Juli 2010

aku ingin setia

Aku tak mampu menyakitimu

Aku tak sanggup untuk menduakanmu

Aku tak mampu menyakitimu

Aku tak sanggup untuk menduakanmu

Ku tak mungkin mencintaimu Karena hatiku telah dimiliki dia

Kau tak mungkin memiliki

ku sepenuh hati Aku hanya ingin setia


Aku hargai ketulusanmu Untuk cintamu

tapi ku milik dia Ku tak mungkin mencintaimu

Karena hatiku telah dimiliki dia

Kau tak mungkin memiliki ku sepenuh hati

Aku hanya ingin setia


Ku tak mungkin mencintaimu

Karena hatiku telah dimiliki dia

Kau tak mungkin memiliki ku sepenuh hati

Aku hanya ingin setia


Ku tak mungkin mencintaimu

Karena hatiku telah dimiliki dia

Kau tak mungkin memiliki ku sepenuh hati

Aku hanya ingin setia Aku hanya ingin setia

Jumat, 07 Mei 2010

buat Qibooo

awalnya ku tak tahu siapa kau
entah siapa
entah bagaimana bisa ku sebut engkau
rambut terurai lepas
tak lurus tak juga kriting
sifatmu seperti seorang yang kuat
abangku saja tak sekuat itu?
entah siapa
entah dengan cara apa aku kenal kau
yang kutahu kau manis tapi tak cantik


(Oleh May)

Kamis, 06 Mei 2010

sanggupkah

kali pertama aku menjadi oarng yang terpenting dalam sebuah organisasi. aku tak percaya hal ini akan terjadi. semua berjalan dengan cepat. seperti air bak yang tak memiliki tanggul lagi. aku percaya jalan ini yang ku piluh untuk menuju sukses. tapai aku hanya beberapa bulan aku hampir tak sanggup untuk menjalankanya.

teman yang aku kira bisa membantu ketika kita sudah berada diatas sama2. ternyata malah sedikit demi sedikit menusuk dari belakang. entah hanya perasaan atau sebuah kenyataan yang pahit dalam menjalankan sebuah profesi. ini masih disebuah organisasi, bagaimana nanti didunia profesional akan hal in akan terjadi????????????

pelajaran yang baik banyak dipetik jika bergabung di sebuah organisasi. baik fisik dan mental sangat di uji. tapi bagi mereka yang tidak tahan dengan tekanan yang ada didalamnya, maka mereka akan mundur secara perlahan.

mungkinkah aku berada pada orang-orang yang akan mundur secara perlahan. aku tak ingin berada diposisi itu, karena hanya beberapa bulan lagi aku tidak akan mengomel dan memarahi anggota. aku ingin harum dimata mereka. tapi untuk mencapai yang delap[an bulan sanggup kah diriku menghadapi puluhan ide yang ada.

Selasa, 13 April 2010

Demi My Name Is Khan

Sebuah film dari Negara berkembang, India, mampu mengobati para pengemar film india di Indonesia. Apalagi dengan pemeran utamanya adalah Shah Ruhk Khan dan Kajol. Aktor dan Artis ini, juga mampu obati rasa kangen akting mereka berdua film Bollywood yang terkenal yaitu Khabi Khusi Khabi Gham.

Dalam film ini, Shahruhk Khan berperan sebagai Rizwan Khan, seorang muslim yang mengidap sindrom Asperger,. Taku dengan suara yang terlalu keras. Memiliki traumatic dengan warna kuning. Kajol sebagai Mandira, seorang janda diusia 22 tahun dengan anak satu. Menikah pada usia 19 tahun, lalu di tinggal suami yang tidak bertanggung jawab. Kemudian hijrah ke Amerika.

Setelah ibu khan meninggal dunia, adiknya mengurus visa untuk menetap tinggal di Amerika bersama adiknya. Adiknya bekerja disebuah perusahaan kosmetik yang terkenal di Amerika. Khan sendiri diberi tugas untuk bekerja sebagai sales kosmetik. Dari toko ke toko. Dari rumah ke rumah. Sampai akhirnya bertemu Mandira disebuah salon kecantikan. Rizwan Khan jatuh cinta dengan Mandira, yang akhirnya mereka menikah.

Tragedi Setelah peristiwa 9/11, Rizwan dan Mandira mulai menghadapi beberapa kesulitan. Dimulai dari sebuah tragedi, mereka berpisah. Ingin kembali memenangkan hati istrinya, Rizwan melewati sejumlah petualangan diberbagai negara bagian di Amerika, karena ingin membuktikan bahwa mereka bukan teroris, dan apa yang dibilang mandira kepada Rizwan.

Itu hanya sepenggal kisah dari film my name is khan. Banyak pelajaran yang dipetik. Pokoknya wajib nonton. Kaset juga sudah banyak beredar.

Disaat film ini keluar dibioskop-bioskop Indonesia, khususnya di Sumatera utara. Hasrta ingin nonton sangat besar tetapi waktu yang tidak berpihak dengan kami. Apa lagi untuk nonton paling enak rame-rame dengan kawan-kawan. Tetapi kerana pengennya rame-rame, susah untuk ngumpuli mereka. Yang akhirnya ada yang nonton sendiri-sendiri.

Sebulan berlalu tanpa ada yang menghalangi. Tak kunjung nonton film tersebut. Jika nonton hanya dari DVD aja tetapi gak seru. Lebih enak nonton di bioskop. Sementara itu, untuk bioskop di Medan, Rabu (8/04) terakhir di putar, itu pun hanya ada disalah satu 21 yang lumayan murah. Kami pun mau pergi, tapi terkendala lagi dengan kawan-kawan yang mau ikut tidak memberikan kepastian. Sehingga tertunda lagi….

Besoknya kami mau nonton My Name Is Khan, dibioskop yang masih memutar film tersebut. Tetapi lagi lagi dewi potuna tidak berpihak kepada kami. Ternyata film tersbut itu tidak diputar lagi, karena sudah muncul film-film yang baru.

Senin pagi, entah kenapa aku pengen beli banyak koran. Seharian dikampus, dosen gak ada yang pada masuk. Akhirnya aku memutuskan untuk nangkreng di Perpustakaan. Siangnya aku kembali ke sekret untuk janjian mau makan siang dimana. Salah satu teman aku melihat ada salah satu bioskop yang masih memutar film My Name Is Khan tapi sangat jauh berada diluar kota Medan yaitu di Kota Binjai.

Tanpa pikir panjang kami pun berangkat ke sana demi untuk menonton film tersebut. Besar harapan untuk dapat mengapai hasrat itu. Jam stengah 3 kami berangkat, sampe jam 4 kurang 15 menit. Padahal filmnya diputar jam 4 pas. Naik Angkot 2 kali dan tak penting itu berapa yang harus dikeluarkan hanya untuk mencapai itu. Setelah masuk ke dalam bioskop terhapuskan semua capek yang terasa. Bak melihat air di dalam padang pasir yang tandus.

Perjuangan yang tak sia-sia, harus keluar daerah demi hanya menonton film My Name Is Khan.

Minggu, 11 April 2010

cerita ku

Tarian angin yang lembut. Membuat sang daun tak tertahan lagi, seakan ikut menari menemaninya hingga sampai ke bumi. Beringin yang usianya sudah ratusan tahun di samping kampus tercintaku, selalu menemani kesendirianku dalam lamunan menunggu sahabatku. Suara yang ceria sudah terdengar seratus meter dari ku. Suara yang sangat khas, yang tidak dimiliki orang lain. Saat dia marah. Tersenyum. Tertawa. Aku ikut terhanyut dalam suasana itu. Gelak tawanya yang bisa membuatku tersenyum jika lagi bed mod. Pokoknya hanya dia yang bisa mencairkan suasana hatiku. Begitu pun sebaliknya. Walau terkadang banyak rumor yang beredar kami dianggap uda gak normal alias lebong alias lesbian. Tetapi kami tak hirau romur tersebut. Malah, kami semakin terasa tak tergantikan. Kadang aku takut kehilangan dia.

Untuk hidup dikota besar ini tidak begitu mudah dalam mencari teman maupun sahabat. Baik lelaki maupun perempuan. Tapi dengan kehadirannya pertama kali dikelas membuatku menjatuhkan pilihan mendekatkan diri dengannya. Dua tahun berjalan terasa cepat. Kami pun menjadi sahabat yang kompak, walau kami tidak satu kelas lagi pertengahan semester lalu sampai sekarang.

“Woi….!!!!!.”

“Aduh, gila lo, kaget taaau”

“Ngelamun aja ne. Lagi mikirin sapa sih?. Dibawah pohon lagi, nanti kesambet lho”

“Apaan siih. Nunggu lo lama banget. Uda berakar ne….”

“Wkwkwkwkwkwkwkkwk” tawanya yang jahil agar aku tidak marah karena sudah terlalu lama aku menunggu.

“Maaf yaa sob, tadi aku di panggil dosenku yang ganteng itu, ada tugas tambahan. nggak inget kalo kita ada janji. Yaa sudah yuuk kita jalan.”

Anak yang memiliki nama lengkap Dita Pradita suka nge-jahili teman-temannya sekampus termasuk aku. Anak bungsu dari tiga bersaudara. Kakak pertama sudah menikah dan memiliki satu anak, sekarang tinggal di luar kota. Kakak keduanya baru saja menikah tiga bulan yang lalu, juga tinggal diluar kota. Dirumah hanya tinggal bertiga dengan ayah ibunya. Terkadang Dita mengajakku menginap dirumah jika orang tuanya tugas diluar kota. Sehingga keluarga ini mengenal ku dengan baik.